noorhimmah RGI

student at rgi class ap angkatan 10

DO’A SESUDAH BELAJAR


يَا رَبَّنَا اعْتَرَفْنَا # بِاَنَّنَا اقْتَرَفْنَا
وَاَنَّنَا اَسْرَفْنَا # عَلَى لَظَى اَشْرَفْنَا
“Ya Allah kami mengaku … kami banyak melakukan dosa,
Dan sesungguhnya kami berlebih-lebihan … sehingga nerakalah yang layak bagi kami”

فَتُبْ عَلَيْنَا تَوْبَةْ # تَغْسِلْ (كُلَّ) لِكُلِّ حَوْبَةْ
وَاسْتُرْ لَنَا الْعَوْرَاتِ # وَآمِنِ الرَّوْعَاتِ

“Maka terimalah taubat kami, taubat yang … bisa membersihkan dosa-dosa,
Dan tutuplah aib-aib kami … selamatkanlah kami dari kebodohan”

واغْفِرْ لِوَالِدِيْنَا # رَبِّ وَمَوْلُوْدِيْنَا
وَالْآلِ وَالْاِخْوَانِ # وَسَائِرِ الْخِلَّان

“Ampunilah kedua orang tua kami … duhai Rabb ampuni juga anak-anak kami,
ampuni keluarga kami, saudara-saudara kami dan seluruh kekasih kami”

وَكُلِّ ذِيْ مَحَبَّةْ # اَوْ جِيْرَةٍ اَوْ صُحْبَةْ
وَالْمُسْلِمِيْنَ اَجْمَعْ # اَمِيْنَ رَبِّ اسْمَعْ

“Ampuni juga setiap orang yang memiliki cinta kasih … tetangga dan sahabat kami,
juga kaum muslimin seluruhnya … dengarkanlah do’a kami Ya Rabb”

فَضْلًا وَجُوْدًا مَنَّا # لَا بِاكْتِسَابٍ مِنَّا
بِالْمُصْطَفَى الرَّسُوْلِ # نَحْظَى بِكُلِّ سُوْلِ

“Dengan karunia dan kedemawan-Mu … tanpa berusaha dengan susah payah,
dengan kemulyaan Rasul pilihan … semoga kami memperoleh setiap yang kami panjatkan”

صَلَّى وَسَلَّمْ رَبِّي # عَلَيْهِ عَدَّ الْحَبِّ
وَآلِهِ وَالصَّحْبِ # عَدَدَ طَشِّ السُّحْبِ

“Shalawat serta salam ya Rabbi … semoga tetap atasnya sebanyak bilangan biji,
dan keluarga serta sahabatnya … sebanyak bilangan rintik gerimis”

وَالْحَمْدُ لِلْاِلَهِ # فِي الْبَدْءِ وَالتَّنَاهِي

“Dan segala puji bagi Allah …
dalam permulaan dan pengakhiran

 

Tinggalkan komentar »

Makna لا اله الا الله

Maknanya adalah, tidak ada yang disembah di langit dan di bumi dengan haq kecuali Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya . sesuatu yang di sembah dengan bathil banyak jumlahnya, tapi yang disembah dengan haq hanya Allah saja. Allah swt berfirman :

ذَٰلِكَ بِأَنَّ اللَّهَ هُوَ الْحَقُّ وَأَنَّ مَا يَدْعُونَ مِنْ دُونِهِ هُوَ الْبَاطِلُ وَأَنَّ اللَّهَ هُوَ الْعَلِيُّ الْكَبِيرُ

Artinya :
(Kuasa Allah) yang demikian itu, adalah karena sesungguhnya Allah, Dialah (Tuhan) Yang Haq dan sesungguhnya apa saja yang mereka seru selain dari Allah, itulah yang batil, dan sesungguhnya Allah, Dialah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar. (Q.S. Al Hajj : 62).

Dengan pemahaman ini maka keliru apa yang diyakini oleh para penyembah kuburan pada msa ini dan orang-orang semacam mereka yang menyatakan bahwa makna laa ilaaha illalllah adalah persaksian bahwa Allah ada atau bahwa dia adalah Khaliq sang pencipta yang mampu untuk menciptakan dan yang semacamnya dan bahwa yang berkeyakinan seperti itu berarti dia telah mewujudkan Tauhid yang sempurna meskipun dia melakukan berbagai hal seperti beribadah kepada selain Allah, berdoa kepada orang mati atau beribadah kepada orang mati dengan melakukan nazar atau thawaf dikuburannya dan mengambilberkah dengan tanah kuburannya.

Tinggalkan komentar »

TAWHID التوحيد

Tawhid adalah : Mengesakan Allah semata dalam beribadah dan tidak menyekutukan-Nya. hal ini merupakan ajaran semua Rasul alaihimusshalatuwassalam. Bahkan tauhid merupakan pokok yang dibangun diatasnya semua ajaran, maka jika pokok ini tidak ada, amal perbuatan menjadi tidak bermanfaat dan gugur, karena tidak sah sebuah ibadah tanpa tauhid.

Macam-macam Tauhid
Tauhid terbagi tiga bagian : Tauhid Rububiyah, Tauhid Asma’ dan Sifat dan Tauhid Uluhiyah.
1. Tauhid Rububiyah :
Yaitu menyatakan bahwa tidak ada Tuhan penguasa seluruh alam kecuali Allah yang menciptakan dan dan memberi rizki, Tauhid ini juga telah diikrarkan oleh orang-orang musyrik pada masa dahulu. Mereka menyatakan bahwa ALLAH semata yang Maha Pencipta, Penguasa, Pengatur, Yang Menghidupkan, Yang Mematikan, tidak ada sekutu bagiNya,
Allah swt berfirman :

وَلَئِنْ سَأَلْتَهُمْ مَنْ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ وَسَخَّرَ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ لَيَقُولُنَّ اللَّهُ فَأَنَّى يُؤْفَكُونَ

Artinya :
“Dan sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka : ” Siapakah yang menjadikan langit dan bumi dan  menundukan matahari dan bulan ? ” Tentu mereka akan menjawab , ” Allah”  maka betapakah mereka (dapat) dipalingkan (dari jalan yang benar)” (Q.S. Al Ankabut: 61)

Akan tetapi pernyataan dan persaksian mereka  tidak membuat mereka masuk Islam dan tidak membebaskan mereka dari api neraka serta tidak melindungi harta dan darah mereka dari misi Jihad islam, karena mereka tidak mewujudkan tauhid Uluhiyah, bahkan sebaliknya mereka berbuat syirik kepada ALLAH dalam beribadah kepada-Nya  dengan memalingkan ibadah mereka  kepada selain Allah.

2. Tauhid Uluhiyah.
Yaitu mengesakan Allah dalam seluruh amalan ibadah yang Allah perintahkan,  seperti : berdo’a, Khouf (takut), raja’ (harap), tawakal, raghbah (berkeinginan), Taubat, minta pertolongan, menyembelih, nazar dan ibadah yang lainnya yang diperintahkan-Nya.
Allahh swt berfirman :

وَأَنَّ الْمَسَاجِدَ لِلَّهِ فَلَا تَدْعُوا مَعَ اللَّهِ أَحَدًا
Artinya :
“Dan sesungguhnya mesjid-mesjid itu adalah kepunyaan Allah. Maka janganlah kamu menyembah seseorangpun di dalamnya di samping (menyembah) Allah”. (Q.S Al Jin: 18)

Manusia tidak boleh memalingkan sedikitpun ibadahnya kepada selain Allah swt, tidak kepada malaikat, kepada para Nabi dan tidak juga para wali yang soleh  dan tidak kepada  siapapun makhluk yang ada, dan barang siapa yang memalingkannya kepada selain Allah dia telah berbuat syirik.

3. Tauhid Asma’  dan sifat.
Yaitu : beriman bahwa Allah ta’ala memiliki zat yang tidak serupa dengan berbagai zat yang ada,  serta memiliki sifat yang tidak serupa dengan sifat yang ada . Dan bahwa  nama-nama-Nya  menyatakan dengan jelas  akan sifat-Nya  yang sempurna  secara mutlak sebagaimana firman Allah swt :

لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ ۖ وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ
Artinya :
“Tidak ada sesuatupun yang menyerupainya, dan Dia Maha Mendengar Lagi Maha Melihat”  (Q.S. As Syura : 11 )

Begitu juga halnya (beriman kepada Asma dan Sifat Allah) berarti menetapkan apa yang Allah tetapkan untuk diri-Nya  dalam kitab-Nya, atau apa yang telah ditetapkan oleh Rasul-Nya S.A.W, dengan penetapan yang layak sesuai  kebesaran -Nya tanpa ada penyerupaan dengan sesuatupun, tidak juga memisalkannya dan meniadakannya, tidak merubahnya, tidak menafsirkannya  dengan penafsiran yang lain dan tidak menanyakan  bagaimana hal-Nya. Kita tidak boleh berusaha baik dengan hati kita, perkiraan kita, lisan kita untuk bertanya-tanya tentang bagaimana sifat-sifat-Nya dan juga tidak boleh menyamakan-Nya dengan sifat-sifat makhluk…

Tinggalkan komentar »

syarat-syarat لا اله الا الله

Para ulama menyatakan bahwa ada tujuh syarat untuk kalimat ( لا اله الا الله ) . Kalimat tersebut tidak sah selama ketujuh syarat tersebut tidak terhimpun dengan sempurna dalam diri seseorang, berikut ini syarat-syaratnya:

1. BERILMU ( العلم ).

Maksudnya adalah memiliki ilmu terhadap makna kalimat ( لا اله الا الله  ) baik dalam hal nafy maupun itsbat dan segala amal yang dituntut darinya. Jika seorang hamba mengetahui bahwa ALLAH ta’ala adalah satu-satu nya yang wajib disembah dan penyembahan kepada selain ALLAH itu bathil, kemudian mengamalkan sesuai dengan ilmunya tersebut.

2. YAKIN ( اليقين ).

Yaitu ketika seseorng mengucapkan kalimat syahadat dengan penuh keyakinan sehingga hatinya merasa tenang tanpa ada sedikitpun keraguan yang mempengaruhinya, dan barang siapa yang mengucapkan kalimat syahadat maka ia wajib untuk meyakininya didalam hati dan mempercayai kebenaran terhadap apa yang di ucapkannya.

3. Menerima ( القبو ل ).

Maksudnya adalah menerima semua ajaran yang terdapat dalam kalimat syahadat terebut dalam hati dan lisannya . lalu beriman dan membenarkan terhadap apa yang udah menjadi ketetapan ALLAH  dan Rasul-Nya.

4. TUNDUK ( الانقياد ).

Yang dimaksud dengan ( الانقياد ) adalah tunduk atas apa yang diajarkan dalam kalimat Tauhid, yaitu dengan menyerahkan, merendahkan dan berserah diri.  Menjalankan semua perintahnya dan meninggalkan semua larangannya ( الله ).

 

5. JUJUR ( الصدق ).

Jujur dengan keimanan dan aqidahnya, terhadap kitab ALLAH ta’aladan sunnah Nabi-Nya. Antonim kata jujur adalah dusta, jika seseorang berdusta terhadap keimanannya maka ia termasuk orang munafik walaupun ia telah mengucapkan kalimat syahadat, dan syahadt tersebut tidak  sah / gugur dan tidak dapat menjamin keimanannya.

 

6. IKHLAS ( الاءخلاص ).

Ikhlas setiap melakukan amal perbuatan dengan niat yang murni tanpa ada sedikitpun rasa terpaksa, semua itu tampak terwujud dalam perkataan dan perbuatan yang semata-mata karena ALLAH ta’ala dan karena mencari ridha-Nya.

7. CINTA ( المحبة ).

Yaitu mencintai kalimat yang agung, dan mencintai ALLAH dan Rasul-Nya dan lebih mndahulukan kecintaannya kepada keduanya dibanding kecintaannya terhadap yang lain. Cinta kepada ALLAH adalah rasa cinta yang diiringi  dengan rasa pengagungan dan rasa takut serta pengharapan. Tanda cinta kepada ALLAH adalah tunduk terhadap syariat-Nya dan mengikuti semua ajaran nabi Muhammad s.a.w

Firman Allah dalam surah Ali Imran: 30

( قل ان كنتم تحبون الله فاتبعو نى يحببكم الله ويغفر لكم ذنوبكم )

“Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosa mu “, Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”

 


 

Tinggalkan komentar »

tetap optimis

Gambar

aku ini wanita biasa bisa sakit luka karena cinta
namun semua itu bukan berarti aku wanita yang lemah
walaupun aku bangkit untuk bisa berdiri kembali dari pengalaman yang berlalu
tapi semua itu tidak mengurangi rasa semangatku,
karena bagi ku pengalaman adalah masa lalu
yang harus kita jadikan cermin di sama depan
karena masa depan adalah sebuah tantangan dan harapan
untuk meraih sebuah kesuksesan dan mengubah mimpi indah menjadi kenyataan

Tinggalkan komentar »